Reading Time: < 1minuteProlog: Bagaimana bila cerita hidupku adalah aku yang berandai dari masa depan? Kali ini mari meng-evakuasi diri. Setelah perjalanan satu pekan lalu, dengan semua kebaikan dan...
Reading Time: 2minutesProlog: Padahal sifat dunia itu berubah dan melaju, tapi kamu tetap saja menolak perubahan. Seorang pemuda yang wajahnya bisa dikategorikan sebagai jenis yang kebanyakan bernama Budi...
Reading Time: 2minutesProlog: Kedepannya pasti akan lebih mudah, dalam cerita kesunyian pasti akan lebih baik dari pada bersama bahagia tapi menyakiti di masa depan. Dunia yang ada di...
Reading Time: < 1minuteProlog: Tiada kekafiran bagi mereka yang ilmu-Nya telah pernah melekat di hati. Berbahagialah kita. Yang telah pernah menuntut Ilmu dan melaksanakan ibadah Islam, Iman dan Ihsan....
Reading Time: 2minutesSeberapa peduli dan mengetahui kamu dengan kalender tahun hijriah yang selalu disebut sebagai kalendernya agama Islam? “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan,...
Reading Time: < 1minuteProlog: Bila bagimu cinta hanya terbukti oleh kata-kata, adalah aku yang tidak akan mengungkapkannya dengan sederhana. Sedari tadi, kamu memandangku dengan temaram. Aku yang telah sadar...
Reading Time: < 1minuteProlog: Semua pikiran liar itu, akankah menemukan jalan keluarnya? Jika telingamu hanya menampung kalimat-kalimat indah, maka mungkin esok tak akan tercapai. Sebab menolak kalimat-kalimat buruk bukahlah...
Reading Time: 2minutesProlog: Tidak ada dikotomi dalam sebuah kesuksesan! Setujukah kamu bahwa kesuksesan adalah seseorang yang hidup berlimpah harta? Tidak sakit-sakitan? Lahir dari orang tua yang bermartabat? Punya...
Reading Time: < 1minuteProlog: Setidaknya masih ada satu kalimat yang dapat bermanfaat untuk diriku sendiri. “Syaratnya harus berilmu!” tuturnya. Setidaknya ini sudah ketiga kalinya aku mendengar kalimat itu dia...
Reading Time: 2minutesProlog: Bilamana aku bisa mengirim surat untuk diriku di masa lalu, maka semua paragraf isi surat itu akan aku awali dengan kalimat “Terimakasih”. Teruntuk diriku 10 tahun...
Memperbaiki diri butuh kesungguhan dan totalitas. Ibnu Jauzi رحمه الله berkata, "Barang siapa yang ingin memperbaiki keadaannya, maka bersungguh-sungguhlah dalam memurnikan amalannya hanya untuk Allah ﷻ." (Shaidul Khaathir)