Kematian yang Digagalkan

Avatar photo
Reading Time: < 1 minute

Prolog: Tiada kekafiran bagi mereka yang ilmu-Nya telah pernah melekat di hati.


Berbahagialah kita. Yang telah pernah menuntut Ilmu dan melaksanakan ibadah Islam, Iman dan Ihsan. Yang darinya menanamkan benih ketenangan pada hati.

Ibarat satu buah pasir pantai yang kamu tandai dengan tanda tangan, lalu kamu tinggalkan sebutir pasir itu dan kembalilah setahun kemudian, dapatkah kamu mengeluar sebutir pasir itu dari pantai? Demikianlah penggambaran sulitnya keluar dua hal: Ilmu dan Iman dari hati mereka yang telah pernah disinggahi keduanya.

Tapi jika keduanya telah benar-benar pergi dari hati, maka kematian telah tiba, sekalipun raga tetap ada. Karena hakikat manusia adalah pada ruh yang sehat. Dan ruh yang sehat pasti didapatkan lewat ilmu dan iman.

Ilmu memberimu pemahaman, tapi tidak cukup hanya itu, butuh Iman agar Ilmu itu bermanfaat. Maksunya, pengetahuan yang kamu miliki pasti akan memberikan manfaat karena tidak mungkin kamu akan melakukan tindakan yang melanggar karena ada Ilmu yang memberikan logika kebenaran dan Iman sebagai tolak ukur penilaian, batasan serta kecukupan dari implementasi pengetahuan tersebut.


Epilog: Lebih baik kehilangan satu hal dari pada dua hal sekaligus.

#Day23 #CeritaRunnerLPC #30HariBercerita