Reportase Cakap Asyik Edisi 17 – Guru Muda Menulis bersama Raudatul Adawiyah

Avatar photo
Reading Time: 2 minutes

BAHASAHATI.COM, Medan – Pada Ahad, 22 Muharam 1446 H / 28 Juli 2024 M, sebuah acara bertajuk “Cakap Asyik Edisi 17” berlangsung di Kede Buku Obelia. Acara ini menampilkan Raudatul Adawiyah, seorang penulis dan guru Bahasa Indonesia di SMK Multi Karya Medan, sebagai narasumber, dengan Hasan Al-Banna sebagai moderator.

Pengenalan Dunia Menulis

Dalam diskusi, Raudatul mengungkapkan bahwa ketertarikannya pada dunia menulis telah dimulai sejak masa SMP, dipengaruhi oleh kakaknya yang juga memiliki latar belakang kebahasaan dan aktif di komunitas Koma. Meskipun awalnya berencana mengambil jurusan Ekonomi, atas saran kakaknya, ia akhirnya memilih jurusan bahasa dan sastra.

Pengaruh Keluarga dan Lingkungan

Hasan bertanya tentang latar belakang keluarga Raudatul terkait literasi. Raudatul menjelaskan bahwa tidak ada anggota keluarga lain yang secara khusus mendalami literasi, kecuali kakaknya, Tifla, yang sejak kecil suka mengarang. Hal ini mempengaruhi Raudatul untuk lebih mendalami dunia sastra.

Tantangan Literasi di SMK dan Masyarakat

Diskusi juga membahas tantangan literasi di kalangan siswa SMK dan masyarakat di Tanjung Balai. Raudatul menjelaskan bahwa kurangnya jumlah guru dan terbatasnya pendidikan menjadi hambatan besar. Ia juga menyebutkan bahwa meskipun ada siswa yang tertarik pada literasi, tidak ada ekskul khusus untuk menulis di sekolahnya.

Pengalaman Mengajar dan Tantangan Pribadi

Raudatul mengakui bahwa menjadi guru mengurangi produktivitasnya dalam menulis. Meskipun demikian, ia berusaha untuk membimbing siswa dalam menulis, meski keterbatasan waktu menjadi kendala. Raudatul juga menyoroti bahwa meskipun ada minat di kalangan siswa, belum ada program literasi yang terstruktur di sekolahnya.

Diskusi dan Refleksi

Diskusi ini juga diikuti oleh beberapa peserta lain, termasuk Eka, Dedi, Yuli, dan Titan, yang berbagi pengalaman mereka terkait literasi dan pendidikan. Titan, yang pernah mengajar di SMK Pelayaran, menekankan pentingnya hubungan antara teks dan kehidupan sehari-hari, serta menyarankan pembelajaran filsafat untuk siswa SMA sebagaimana yang disampaikan Ayu Utami saat di Salihara.

Penutup

Sebagai penutup, Raudatul menyatakan bahwa diskusi ini memberikan banyak wawasan baru, terutama dari Titan. Ia berencana untuk berdiskusi lebih lanjut dengan rekan-rekan guru lainnya untuk meningkatkan minat baca dan tulis di kalangan siswa.