“Semoga tahun 2023 menjadi tahun yang penuh kebaikan” atau “Tolonglah tahun 2023, jangan seburuk tahun 2022 ya” Apakah kamu termasuk orang-orang yang membuat kalimat seperti itu? atau telah melihat status atau perkataan orang-orang seperti itu? Terdengar tidak ada yang salah, bukan? Mari kita bahas.
Membuat resolusi tahunan sudah menjadi trend di masyarakat setiap tahun baru, khususnya kawula muda nih. Mereka berbondong-bondong membuat sebuah list yang berisi target-target yang akan diwujudkan nantinya. Tapi ya nggak semua juga sih, banyak juga yang tidak memedulikan pembuatan list target tahunan. Beberapa beralasan bahwa pembuatan list target itu hanya akan menjadi sumber ketakutan jikalau tidak tercapai.
Kembali pada judul tulisan kali ini, sebenarnya siapa sih yang ber-resolusi? Tahun atau Kamu? Untuk menjawab pertanyaan itu, mari kita ulas dahulu pengertian dari kata resolusi.
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengatakan bahwa resolusi ialah putusan atau kebulatan pendapat berupa permintaan atau tuntutan yang ditetapkan oleh rapat (musyawarah, sidang); pernyataan tertulis. Lewat pengertian ini, dapat disimpulkan bahwa resolusi merupakan pernyataan kebulatan tekad seseorang dengan harapan hal tersebut dapat ia wujudkan di masa akan datang.
Dari penjelasan di atas, sudah tampak jelas bahwa tidak mungkin, tahun, dapat beresolusi. Dalam artian, tahun yang merupakan bagian dari waktu, tidak mungkin memiliki kehendak dalam ber-resolusi. Kamulah, yang memiliki akal dan perasaan dapat berkehendak untuk ber-resolusi.
Warning poin yang ingin aku sampaikan kepada kita adalah untuk mengingatkan bahwa harapan akan terwujud jikalau aku, kamu, dan kita melakukan aksi guna mewujudkan resolusi.
Karena resolusi tanpa aksi? Sama aja basa-basi dan bikin makan hati jikalau tidak teraktualisasi.
Sumber:
Arti kata resolusi – Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online
#30haribercerita #day01 #ceritarunnerslpc