Dusun XV Suka Mulia telah mencatat prestasi gemilang dalam upaya mengatasi masalah sampah plastik dengan menerapkan metode ecobrick selama lebih dari lima tahun. Cerita inspiratif ini dimulai dari seorang pemimpin berdedikasi, Bapak Sumaryono, Kepala Dusun XV. Tertarik oleh kreativitas penggunaan botol plastik dalam konstruksi di Bukit Lawang, Sumaryono memutuskan untuk membawa inovasi tersebut ke dusunnya.
Mahasiswa KKN 54 UINSU 2023 juga terlibat dalam perjuangan ini, berkolaborasi dengan warga Dusun XV untuk memajukan gerakan ecobrick. Langkah awal mereka adalah melibatkan anak-anak dalam gerakan ini, dengan harapan bahwa mereka akan menjadi duta lingkungan bagi orang tua mereka. Meskipun menemui berbagai tantangan dalam memperkenalkan konsep ecobrick kepada masyarakat, semangat mereka tak pernah surut.
Bapak Sumaryono memainkan peran penting dalam memperkuat gerakan ini dengan memberikan insentif bagi masyarakat yang terlibat. Membeli ecobrick seharga Rp. 1000 untuk botol kecil dan Rp. 2000 untuk botol besar, Sumaryono ingin menjadikan pengelolaan sampah plastik sebagai kegiatan yang bermanfaat dan berkelanjutan. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, gerakan ini mengalami penurunan antusiasme, sebagian karena kurangnya dorongan dan semangat dari pihak desa.
Dalam menghadapi tantangan ini, peran Mahasiswa KKN 54 UINSU 2023 menjadi semakin krusial. Dengan semangat yang membara, mereka melanjutkan upaya sosialisasi yang lebih intensif dan terlibat langsung dengan masyarakat. Langkah ini merupakan langkah maju dalam usaha mempertahankan dan mengembangkan gerakan ecobrick.
Penggunaan ecobrick telah membawa dampak nyata dalam pengurangan sampah plastik di Dusun XV. Namun, untuk menjaga keberlanjutan, perlu adanya dukungan lebih kuat dan kolaborasi erat antara mahasiswa, masyarakat, perangkat desa, dan pemerintah. Dengan semangat gotong-royong, mereka yakin bahwa gerakan ecobrick ini akan terus mempersembahkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
Tantangan dan Harapan
Meskipun berhasil dalam beberapa tahun, gerakan ecobrick dihadapkan pada tantangan yang tidak bisa diabaikan. Penurunan minat dari masyarakat dalam beberapa tahun terakhir menjadi pemicu refleksi serius bagi semua pihak terlibat. Namun, para mahasiswa melihat tantangan ini sebagai peluang untuk mengembangkan strategi baru yang lebih kuat. Melalui program-program kreatif dan semangat yang tak pernah padam, mereka berkomitmen untuk mengembalikan semangat masyarakat dalam gerakan ini.
Kunci dari perjalanan ini adalah dukungan yang kuat dari perangkat desa dan pemerintah. Para mahasiswa percaya bahwa melalui kolaborasi yang lebih erat, gerakan ecobrick di Dusun XV Suka Mulia akan terus tumbuh dan menghasilkan dampak positif yang lebih besar. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari untuk generasi mendatang.
Baca Juga: Mahasiswa KKN 54 UINSU 2023 Menebarkan Kesadaran Stunting melalui Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
Sumber: KKN 54 UINSU 2023
Penulis: Nawirul Haqqi (Mahasiswa Kelompok KKN 54 UINSU 2023)