Prolog: Bila bagimu cinta hanya terbukti oleh kata-kata, adalah aku yang tidak akan mengungkapkannya dengan sederhana.
Sedari tadi, kamu memandangku dengan temaram. Aku yang telah sadar dengan sikapmu itu tak mau kalah temaram. Sebisa mungkin membuat kamu tidak menyadari ketemaramanku.
Kamu yang mulai resah akan aku yang diam pun mulai mengalah. “Peluk aku” katamu dengan masih juga temaram. Lucu sekali melihat tingkahmu yang begitu. “Ternyata kamu punya sifat begitu ya” tuturku masih dengan temaram.
Dahulu aku sering melihatmu melintas dengan teman-temanmu. Senyum yang merekah, warna kulit yang indah, dan rona merah dipipimu, tak akan bisa aku mencoba yang baru. Rasanya seperti berbohong tuk curangimu.
Epilog: Siapakah kamu sebenarnya? Apakah kamu seabadi itu?
#Day21 #30HariBercerita #CeritaRunnerLPC
