Reading Time: 2minutesCatatan 01,5 : Cinta Sederhana di Bulan Juni 25 Zulkaidah 1444 H Sejak aku mendengar musikalisasi kumpulan puisi pak Sapardi yang dibawakan oleh Ari Reda, memuncak...
Reading Time: 2minutesSetidaknya Aku Bahagia adalah sebuah slogan yang akhir-akhir ini aku coba terapin dalam keseharianku. Teringat ucapan Deddy Corbuzier kepada anaknya “berhentilah saat telah waktunya habis, jangan...
Reading Time: 3minutesWaktu menunjuk pukul 12.20 WIB seiring dengan kepergian aku dan ayah menuju masjid, 5 menit lebih awal dari jadwal masuknya waktu salat jumat. “Setidaknya kami tidak...
Reading Time: < 1minutePadahal lebih baik kita coba aja dulu, segala ketakutan akan perubahan hanya memberi dampak buruk pada cara kita membuat keputusan. Kemanapun kita pergi, ke tempat tak...
Reading Time: < 1minuteTiada kuasa untuk aku kembali atau pergi kepada waktu-waktu; masa lalu, masa depan. Namun, tetap saja jikalau diberi kuasa, aku memilih untuk pergi kepada waktu-waktu masa...
Reading Time: 2minutesProlog: Aku adalah masa lalu, kamu adalah masa kini, dan dia adalah masa depan. Bagaimana cara aku menjelasakan tentang semuanya. Yang aku adalah masa lalu, yang...
Reading Time: 2minutesProlog: Dihentakkannya bumi dan langit hanya untuk menegurku. Tiada yang lebih tabah, dari benci yang membenci. Tiap detik dibuatnya buntu dan menyempit pada pilihan-pilihan pikiran. Pintanya,...
Reading Time: < 1minuteProlog: Apakah hanya nilai A yang membuatmu bahagia? Tiada yang lebih kejam, dari orasimu dijalanan. Tidak dengan auman singa hutan, dirimu menjelma lebih dari itu. “Berjuang...
Reading Time: < 1minuteProlog: Sombonglah di level yang berbeda. Tiada yang lebih sempurna, lebih berbudi pekerti, lebih ulet dalam bekerja, lebih kritis dari pada pengkritis, kecuali hanya kamu yang...
Reading Time: < 1minuteProlog: Siapakah gerangan yang membuat kepilu-piluan? Aku adalah pemegang kuasa pikiranku. Tiada yang bisa membuat tujuanku keliru dan yang mampu membinasakan visiku selain kehendak Tuhanku. Kamu...
Memperbaiki diri butuh kesungguhan dan totalitas. Ibnu Jauzi رحمه الله berkata, "Barang siapa yang ingin memperbaiki keadaannya, maka bersungguh-sungguhlah dalam memurnikan amalannya hanya untuk Allah ﷻ." (Shaidul Khaathir)