Mengembalikan Kepulangan

Oleh Nawirul Haqqi

Di tengah-tengah alam yang sunyi, sang perantau mengembara,
Menelusuri lorong-lorong kenangan yang terlupakan,
Dalam kebisuan, ia merenungkan masa lalu yang lenyap,
Dan kisah-kisah yang terperangkap dalam aliran waktu.

Mengembalikan kepulangan, seperti memutar roda takdir,
Mencari jejak yang hilang di antara bayang-bayang,
Seperti burung yang terbang mencari pulang di ufuk senja,
Hatinya merindukan tempat yang dulu pernah dikenalnya.

Di tepi samudra, ia menatap lautan yang tak berujung,
Mengurai benang kisah yang terpilin di dasar laut,
Begitu banyak kasih kenangan yang terbaring di sana,
Menanti saat untuk dihidupkan kembali dalam ingatan.

Dalam langkah-langkahnya yang pelan, ia menapaki jalan yang terjal,
Menyingkap misteri-misteri yang tersembunyi di balik kabut,
Mengurai benang merah takdir yang membawanya pulang,
Menuju tempat yang memeluknya dengan hangat di pangkuan bumi.

Mengembalikan kepulangan, bukan sekadar tentang tempat fisik,
Namun sebuah perjalanan menuju kesadaran dan makna,
Mendalami rasa hingga ke inti keberadaan,
Mengerti bahwa pulang adalah perjumpaan dengan diri sendiri.

Dalam penantian yang panjang, ia menemukan cahaya di kegelapan,
Menyongsong fajar yang merayakan kebangkitan baru,
Mengembalikan kepulangan bukanlah akhir dari perjalanan,
Namun awal dari cerita yang baru, tentang kehidupan yang terus mengalir.

Degil House, 2024.