Catatan Kajian Subuh: Pengembangan Prinsip Tata Kelola Kemuhammadiyahan – Ust. Samidi, M.Pd

Avatar photo
Reading Time: 2 minutes

02 Rajab 1445 H / 14 Januari 2024 M

Moderator: Andrianto, S.Sos.I

Pembacaan Ayat Al-Qur’an: Nawirul Haqqi membacakan Q.S Al-Baqarah ayat 249-253


Isi Kajian:

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat). Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
QS. Al-Hasyr[59]:18

Tadi dibacakan Ayat oleh adik kita, ada kemungkinan besar kalau dengan jumlah yang kecil, akan ada kemenangan. Maka sebagai umat Muhammad, rujukan kita yang benar ada Al-Qur’an dan Sunnah maqbullah.

Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada Pimpinan Ranting Muhammadiyah yang baru.

Amanah, tanggung jawab, dan visioner merupakan bagian dari prinsip tata kelola organisasi Muhammadiyah dari tingkat Pusat sampai Ranting. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Cabang Sunggal yang berhasil membangun Koperasi.

Dari ayat tadi, dapat memperlihatkan sebelum dan sesudah apa yang sudah kita lakukan dalam menjalani kehidupan.

Hal ini berkenaan untuk merefleksi kehidupan kita di masa lalu. Baru-baru ini melewati tahun baru miladiyah, kalau 100 juta yang menghidupkan mercon dengan per orang 20 ribu, sudah berapa miliyar yang dihabiskan? Paling hanya 20 menit durasi mercon itu. Saya sengaja tidur dari jam 10 malam, tapi saya terbangun juga di jam 00.00. bayangkan kalau anggaran beli mercon untuk kebutuhan fakir miskin, pasti itu bermanfaat untuk mereka. Ini salah satu melihat yang telah lalu, kemanfaatannya kurang tepat.

Catatan BMKG, jumlah bencana cukup banyak di tahun lalu. Apakah ada korelasinya? Semakin cara pandang manusia itu jauh, akan kita dapatkan pengetahuan bahwa kejadian musibah itu bukan hanya karena kerusakan manusia saja, tapi ada kegiatan alam. Dengan ilmu pengetahuan, kita bisa mempertahankan tatanan alam semesta. Judul Tanwir, berhubungan dengan semesta. Alhamdulillah, untuk muktamar Muhammadiyah selanjutnya, Sumatera Utara kembali menjadi tuan Rumah mukhtamar, dan ini kebahagiaan kita untuk semakin semangat, terutama ditingkat Ranting.

Pak Kiyai Cepu, beliau pernah 12 tahun di Australia, memberikan inspirasi mengenai Muhammadiyah yang luar biasa.

Selain prinsip-prinsip di atas, maka ada dari pimpinan Pusat ada anjuran untuk mendalami:

1. Konsolidasi Ideologi:

hal ini penting untuk mendudukkan ideologi dalam berkehidupan beragama, bermuhamdiyah, sampai bernegara.

2. Konsolidasi kelembagaan antara organisasi:

Saling ingat mengingatkan. Dari cabang yang harus punya kepedulian, ikut ngaji di ranting. Begitu pun ranting bisa menyampaikan usulan ke cabang.

3. Peningkatan kualitas pimpinan

Adakan pertemuan khusus pimpinan, untuk mengkaji tentang masalah pimpinan organisasi agar ada semangat untuk mengurus organisasi. Karena kalau tidak, pimpinan akan melemah.

4. Pemberdayaan keluarga dan komunitas

5. Partisipasi keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan.

Sebentar lagi kita akan mengikuti Pemilu, maka kita ambil peran untuk memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia nanti. Jangan golput.

Peran Muhammadiyah yang memberikan pertolongan atas Gaza dan pertolongan kemanusiaan lainnya.

6. Pengembangan Kemitraan

Di era 5.0 perlu kita lakukan kemitraan.


Demikian catatan sederhana ini, untuk selengkapnya kamu bisa hadir langsung untuk menyaksikan kajian subuh ini setiap Ahad Pekan ke-2 bersama Ust. Samidi, M.Pd (PDM Kota Medan) dan Pekan ke-4 bersama Ust. Dr. Hasrat Samosir, MA (PWM Sumatera Utara) di Masjid Taqwa Al-Ikhlas, Jl. Makmur, Gg. Tanjung 19, Desa Sambirejo Timur, Kec. Percut Sei Tuan

Mudah-mudahan bermanfaat.

Wallahu a’lam,Wa

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Penulis: Nawirul Haqqi