Seperti Itachi, Jokowi Mengorbankan dirinya untuk Kemewahan Prabowo?

Avatar photo
Reading Time: 3 minutes

BAHASAHATI.COM, Deli Serdang – Siapa yang tidak tahu kehebatan Jokowi di masa lalu? Sebelum menjadi Presiden yang menjabat dua periode, beliau ini bukan sembarang beliau.

Masa Lalu Jokowi

Joko Widodo atau yang kerap dipanggil Jokowi, memulai karir politiknya pada tahun 2005-2012 (dua periode) sebagai wali kota Surakarta. Dirasa sukses oleh PDI-P, Jokowi ditunjuk untuk bersaing dalam Pilkada Jakarta 2012 berpasangan dengan Basuki Tjahaja Purnama.

Mungkin tidak banyak yang tahu bahwa Jokowi berasal dari keluarga yang sederhana, rumahnya pernah digusur tiga kali ketika beliau masih kecil. Meskipun begitu, ia mampu menyelesaikan sekolahnya di Fakultas Kehutanan Universitas Gajdah Mada. Kemenangannya di Jakarta, dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang pemimpin “muda” dan “bersih”. Meskipun umurnya seudah lebih dari 50 tahun.

Kenapa disandingkan mirip dengan Itachi?

Tentu ini asumsi dan cocoklogi penulis, hehe. Berikut kecocokan antara mereka berdua.

1. Lahir di keluarga sederhana dan sempat digusur.

Walau esensi pengusirannya berbeda, Itachi diusir dikarenakan clan Uchiha yang dianggap membahayakan desa Konoha kala itu, sedangkan Jokowi digusur karena keegoisan pemerintah kala itu. Ehm, soal keegoisan, sepertinya ada kesamaan juga ya.

2. Prestasi yang luar biasa dalam waktu yang singkat.

Karir politik Jokowi bisa dikatakan sangat mulus dan seperti tidak ada halangan. Kalau kita baca di laman online, ditemukan bahwa semasa Jokowi memimpin Solo, beliau berhasil memajukan nilai-nilai kebudayaan di kota tersebut. Sama halnya Itachi, kejeniusannya dalam karir ninjanya, yang diusia muda mampu menjadi anggota Anbu, yang terbilang tidak mungkin untuk dimasuki seusinya. Ngomong-ngomong soal usia, keduanya memang tidak punya waktu karir yang lama, sukanya naik jabatan. Jokowi sampai jadi Presiden, Itachi jadi orang penting di Akatsuki.

3. Pengorbanan diri untuk orang tersayang.

Itachi memiliki seorang adik bernama Sasuke, sebagai permohonannya kepada petinggi Konoha kala itu, bahwa tak mengapa seluruh clan Uchiha dibumihanguskan, tapi tidak dengan adiknya. Bahkan kedua orang tuanya ikut dalam pembantaian tersebut. Namun, disaat itu, tak sengaja Sasuke menyaksikan perbuatan kakaknya. Itachi tahu Sasuke melihatnya, namun ia diam, merasa benar untuk memilih dirinya dibenci adik sendiri. Nah, walau hubungan antara Jokowi dan Prabowo itu bukan saudara kandung, rasa-rasanya perbuatan Jokowi di akhir masa jabatannya terasanya sama dengan perbuatan Itachi. Tak mengapa dirinya dibenci, dihina, bahkan dimaki, asal nantinya saat Prabowo menjabat dapat menuai keberhasilan dari hasil pengorbanannya itu.

Pengorbanan Jokowi untuk Prabowo?

1. Semua serba dimahalkan

Baru-baru ini, uang kuliah Tunggal (UKT) dibeberapa kampus PTN naik melonjak berkali-kali lipat. Banyak demo dimana-mana, dan siapa yang kena imbasnya? Tentu itu adalah Jokowi. Tiba-tiba, tidak ada angin dan hujan, muncul statement bahwa nantinya, Prabowi akan mengratiskan perkuliahan. Banyak yang menilai bahwa kenapa tiba-tiba ada janji begitu, padahal sebelumnya yang digratiskan adalah makan siang gratis untuk anak SD yang tertinggal dan tercampakkan (harusnya tiga T, lupa T apa lagi). Soal dana makan siang gratis saja masih hangat dipersoalkan, konon Pendidikan gratis? Kita doakan saja itu benar-benar terjadi deh, gak boleh julid sebelum gagal, ya. Hehe.

2. Semua serba dinaikkan dan dipotong

Kabarnya, persenan PPh (aku kurang paham ini apa) dinaikkan 1-2 persen. Walaupun ada statement bahwa ini sudah kecil dibanding negara lain, namun tetap saja, naik tetaplah naik. Masyarakat sepertinya tak suka kalau sudah dengan kosa kata “naik”. Dipotong, soal gaji pegawai swasta, atau mungkin PNS, bahkan Menteri, ada saja info kalau akan terjadi pemotongan. Ada yang mengatakan bahwa dana pemotongan ini untuk menutupi pembangunan di IKN, ada juga soal mengumpulkan biaya makan siang gratis. Ya kita lihat saja lah, apakah Prabowo akan pasang badan yang berbeda dengan menurunkan apa yang akan dinaikkan Jokowi.

Entah Jokowi mengorbankan diri atau memang ini langkah politik Prabowo yang beralih dari sepenuhnya melanjutkan Jokowi. Siapa yang saling mengakali, atau sebenarnya ini bagian dari rencana membesarkan hati yang bukan pemilih Prabowo untuk memberikan simpati kepadanya, siapa tahu?

Yang jelas, penulis mengingatkan bahwa semua penulis doaakan, khususnya doa agar para pemimpin dimudahkan dapat hidayahNya bilamana tersesat atas ketidakmampuannya menolak praktik politik haram. Ingat, jangan caci sebelum beneran diingkari. Jangan dungu, tetap saling mendoakan!