Reading Time: < 1minute Kata berkala jatuh tersungkur Hidup berakhir tatkata air mengalir Pilihan menjadi ketetapan mutlak Dia yang kalah berakhir sengsara Apakah luka akan sembuh? Apakah luka akan...
Reading Time: < 1minute Prolog: Tiadakan rasa kecewa, bersama denganku yang tiada mungkin bisa melupa cinta pertama. Bagaimana cara aku meniadakan rasa yang tak pernah putus asa? Tentu iya, aku yang...
Reading Time: < 1minute Aku telah berhenti untuk mencintai Mencintai telah berhenti untukku Untukku yang tidak akan selesai Selesai dari penyelesan mencintai Teriakku adalah kepiluan Kepiluan membuatmu membiru Membiru...
Reading Time: < 1minute Ditulis oleh Nawirul Haqqi Mau bagaimanapun, kunci pertama agar mahasiswa dalam mewujudkan impiannya adalah dimulai dari tenaga pengajar yang berkualitas. Anda perlu perhatikan, hentikan FEODALISME dalam...
Reading Time: < 1minute Prolog: Ritualku urusanku, ritualmu urusanmu. Jangankan untuk melihat dunia lebih jauh Duniaku saja kau anggap sampah berlalu Meski terasa sangat pilu perkataanmu Tiada kebencianku terbesit dalam hati...
Reading Time: < 1minute Epilog: Bukahkah qalbun dimiliki setiap kalbun? Deritamu membungkam mulutku Setiap kali aku hadirkan raga Kau berujar kata kebencian Seakan menyesali penciptaanku Hingga aku jatuh dan...
Reading Time: < 1minute Prolog: Sebuah hadiah yang tak ternilai. Tentu tidak akan ada tulisan ini. Itupun jika aku menjadi yang benarbenar terakhir. Membayangkannya saja membuat bibir tersenyum puas. Bagaimana...
Reading Time: < 1minute Membunuh kata … dengan menghukumi secara sepihak Kata mereka yang menghukumi … aku baperan Mau bagaimanapun sesatnya aku Dunia memang telah mencapai titik akhir Salahkah...
Reading Time: < 1minute Prolog: Tidak maksimal bukan berarti harus dilakukan. Tidak ada yang aku mau dari aku yang bisa makan banyak. Hidup tidak lebih baik bila aku duduk dibelakang...
Reading Time: < 1minute Prolog: Tiada kata akhir dari kehidupan di dunia, kecuali saat hari kematian dan hari kiamat tiba. Bilamana jantung ini merekahkan nilainilai, Tiada sarang yang mampu menampung indahnya....
Memperbaiki diri butuh kesungguhan dan totalitas. Ibnu Jauzi رحمه الله berkata, "Barang siapa yang ingin memperbaiki keadaannya, maka bersungguh-sungguhlah dalam memurnikan amalannya hanya untuk Allah ﷻ." (Shaidul Khaathir)