Tak pernah segembira ini aku menyambut mendung. Saat sepatu yang sudah kubungkus dengan plastik, celana yang sudah kugulung sampai lutut, sampai mantel hujan yang sudah terpasang menyelubung. Tapi pada akhirnya pakaianku tetap basah, karena mendung hanya sekedar mendung, tak lebih dari itu. Basah oleh badan yang gerah terbungkus bagai lontong, hehe. Terlalu malu untuk berhenti sejenak untuk melepas semua alat tempur melawan hujan.
Sama hal seperti petuah “sedia payung sebelum hujan” memang memiliki dua kemungkinan akhir. Payung yang dibawa akan terasa manfaatnya ketika hujan melanda, tapi jika tidak ada hujan? Cukup memeras perasaan menyesal saat membawanya.
Dua paragraf diatas menjelaskan tindakan kita yang “selalu siap untuk kemungkinan terburuk”. Ketidaktahuan akan masa depanlah yang mendorong kita melakukan ini, bukan?
#day03hbc #30haribercerita #ceritarunnerslpc
