Kalender Hijriyah Global Tunggal dan Fenomena dan Awal Ramadan & Syawal 1445 H | Ustadz Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar Butar, M.A | Pengajian PCM Percut Sei Tuan

Avatar photo
Reading Time: 4 minutes

Tempat: Masjid Taqwa Al-Falah, PRM Pasar 7.

Waktu: Ahad, 04 Februari 2024 M / 23 Rajab 1445 H

Ahlan Nahar Lubis, S.Pd

Moderator: oleh Ahlan Nahar Lubis, S.Pd

Aidil Azhar Lubir, S.Pd

Pembacaan Al-Qur’an: oleh Aidil Azhar Lubir, S.Pd, Surat Ar Rahman ayat 1-16

Mustofa Gholayani Haharap

Kata Sambutan PRM Pasar 7: oleh Mustofa Gholayani Haharap. Beliau menyampaikan ajakan untuk kita luangkan waktu kita, di setiap Ahad pertama setiap bulan, jadikan ini momentum ukhuwah islamiyah. “Adapun yang akan dikaji kali ini, sangat ilmiah dan bermanfaat untuk kita ikuti. Mari kita ambil hikmah. Mudah-mudahan bermanfaat.”

Isi Kajian:

Dr. Arwin Juli Rakhmadi Butar Butar, M.A

Muhammadiyah akan segera melauching Kalender Global Tunggal pada milad 100 tahun. Kenapa disebut Kalender Global Tunggal, karena ada yang tidak tunggal, ada yang membaginya dalam bagian barat dan timur, dan Muhammadiyah memandang ini bukan menjadi solusi.

Kalender, secara bahasa arab disebut sebagai Taqwin, Tarikh, Ta’rikh yaitu memperbaiki, menyeimbangkan, membatasi. Terminologi: perhitungan waktu dalam satu tahun, bulan, pekan, hari, berdasarkan fenomena tertentu untuk dijadikan pegangan kegiatan manusia sepanjang waktu. Tanpa kalender, kehidupan manusia dalam beraktivitas akan berantakan.

Tidak hanya itu, kalender juga digunakan sebagai penentuan waktu ibadah.

Istilah Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) sudah menjadi istilah yang disepakati. Sistem penjadwalan waktu dengan prinsip 1 hari 1 tanggal di seluruh dunia. Tujuannya untuk menyatukan penanggalan Islam di seluruh dunia. Dalam hadis Nabi, perbedaan hari maksimal hanya 1 hari, bilangan bulan hanya 29 atau 30 hari. Ini dibuktikan dalam penelitian astronomi. Adalah satu kesalahan dalam penetapan hari yang berbeda lebih dari 1 hari, seperti Nahsabandiyah yang beberapa kali miliki waktu yang berbeda lebih dari 1 hari.

Kenyataan peradaban Islam yang sudah berusia 14 abad belum punya kalender terpatu-terintegrasi, selalu terjadi perbedaan puasa/hari raya (3-4 hari), problem puasa arafah/idul adha, perbandingan kalender Masehi (Kristen) telah mapan dan matang yang tidak ada pernah kita dengar ada perbedaan hari raya bagi mereka.

Mengapa KHGT? Lihat dalam QS. Al-Anbiya’: 92, QS. Al-Mu’minun: 52 mengenai adanya prinsip kesatuan (unifikasi). Lihat QS. Al-Anbiya’: 107, QS. Saba’: 28 mengenai universalisme ajaran Islam. Intinya, perwujudan kalender yang satu itu punya landasan yang kuat. Lihat QS. Al-Baqarah: 189 mengenai isyarat bahwa sistem waktu harus terpadu, dalam ayat ini kalender digunakan dalam aktivitas amaliah dan ibadah. Hari-hari ini, kita pisah antara aktivitas amaliyah yang menggunakan sistem Masehi dan ibadah sistem Hijriah, ini sesungguhnya tidak tepat. Ini menjadi Hutang peradaban Islam.

Kendala Penerapan KHGT: Masih kuat/dominannya paham rukyat, belum banyak dipahami umat/warga persyarikatan, belum tersosialisasi secara massif ke umat, implementasi yang ‘alot’ di tiap negara.

Prses Muhammadiyah menuju KHGT sudah dimulai saat Muktamar ke-47 makasar 2015. Muhammadiyah mengadopsi putusan Turki 2016 yang dihadiri lebih dari 50 negara, mengakmodir hisab dan rukyat, dan telah di terapkan oleh Turki. Muhammadiyah akan mulai menerapkan sistem KHGT ini pada 1446 H, tahun ini masih menggunakan kriteria Wujudul Hilal.

Tanya Jawab:

Nawirul Haqqi: Pergantian hari dalam kalender hijriah setelah magrib atau setelah pukul 00.00? Jawab: Pergantian hari sekaligus pergantian tanggal adalah saat magrib, tetapi tidak ada dalil yang jelas pergantian hari harus setelah magrib, dalam perbedaannya ada yang memutuskan setelah magrib atau tengah malam atau setelah fajar, dan Muhammadiyah memutuskan untuk memakai pergantian hari saat 00.00. Apakah kegiatan menghitung tanggal hanya di adakan untuk bulan-bulan tententu saja? Jawab: Sama saja sebenarnya perhatiaannya. Namun memang hari-hari ini 3 bulan ini di anak emaskan. Ahli Astronomi pasti menghitung semua bulan.

Astra Wahyudi: Dengan 5 drajat yang disepakati global, bagaimana pandangan Muhammadiyah dengan peneriman yang berbeda? Jawab: Tidak perlu dibuat pusing atas perbedaan ini, yang berbeda

Syahrial Naim: Waktu sholat, ada hisab abadi, beberapa waktu lalu tidak ada lagi edaran lagi, apakah sudah ditetapkan? Jadwal abadi itu sudah tidak lagi efektif, Muhammadiyah telah mengeluarkan jadwal pertahun. Alasannya cukup panjang.

Amrizal, M.Pd

Kata Sambutan PCM Percut Sei Tuan: oleh Amrizal, M.Pd. Beliau menyampaikan “Kami sedang mencari formula pengajian agar setiap kajiannya menyentuh dan bermanfaat untuk jamaah. Beberapa waktu lalu, kami telah melaksanakan pembahasan pengajian cabang dengan seluruh pimpinan ranting. Mudah-mudahan kajian ini bermanfaat untuk kita semuanya.”