Pikiran Tanpa Adanya Percakapan Hanyalah Doa

Avatar photo
Reading Time: < 1 minute

Bukanlah hakikat dari sebuah pikiran jika tidak ada bantahan untuk pikiran tersebut. Melainkan ia hanya menjadi sebuah untaian doa-doa. Karena tidak ada dari kita yang ingin doa-doa ditentang, melainkan diterima dan dikabulkan, bukan?
Nawirul Haqqi~


Bantahan yang aku maksudkan ialah adanya percakapan terhadap suatu pikiran. Jika tidak ada percakapan diantara pikiran, maka itu bukanlah pikiran melainkan untaian doa-doa.

Percakapan dibutuhkan guna memperkokoh argumen yang dihasilkan pikiran seseorang. Jika hanya satu arah, seseorang akan merasa puas dan benar dengan pikirannya. Warning poin-nya adalah pikiran liar.

Pikiran liar yang dimaksud adalah pemikiran tanpa validasi. Pikiran itu hanya melayang dan perlahan-lahan akan membusukkan akal sehat. Jika sudah sampai tahap itu, seorang manusia dengan akal sehat yang busuk hanyalah manusia dengan fisik, tidak ada ruh didalamnya.

Maka dari itu, perlu adanya bantahan kepada setiap pemikiran yang lahir dari seseorang. Jangan biarkan dia bergerak bebas, jangan beri dia ruang kesendirian. Hadirlah kamu untuk membalas pikiran itu agar dia selamat dari kematian akal sehatnya.

Akan tetapi, menurut hemat penulis kegiatan bantah-membantah tidak tercipta diantara kita. Entah karena ia mengira pikiran tersebut adalah doa-doa atau terlalu takut berkomentar?

Berangkat dari pikiran diatas, penulis pun bertanya pada diri ini, sebenarnya cara penulis menyampaikan sebuah pikiran yang salah sehingga kalian pembaca tulisan penulis melihat pikiran yang penulis tebar sebagai untaian doa-doa? Tolong beri penulis tanggapan untuk ini ya.

#day08 #30haribercerita #ceritarunnerlpc #opini