Nikmat Ilmu: Lebih Berharga daripada Harta

Avatar photo
Reading Time: 2 minutes

19-07-1445 H / 31-01-2024 M

 

قَالَ لَهُۥ مُوسَىٰ هَلْ أَتَّبِعُكَ عَلَىٰٓ أَن تُعَلِّمَنِ مِمَّا عُلِّمْتَ رُشْدًا

Musa berkata kepada Khidir: “Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?” (QS. Al-Kahf: 66)

Ketika ilmu disandarkan kepada Allah, maka Ulama mengingatkan kita bahwa setiap yang belajar akan Allah memberikan petunjuk berupa hidayah, dan kita harus bersyukur, berterima kasih kepada yang mengajarkan kita, dan diantaranya dengan mengajarkan orang lain, barang siapa yang mengajarkan kebenaran maka ia akan mendapatkan pahala dari orang yang mengamalkannya.

Baca Juga: Catatan Tadzkiratus Saami’ Kajian Ke-163

Nikmat ilmu nafi’ ini melebihi nikmat materi. Tanamkan dalam diri kita, saat belajar, Allah sedang menanamkan nikmat yang luar biasa kepada diri kita.

Dijelaskan oleh Ulama bahwa karunia adalah iman dan rahmat adalah Al-Qur’an. Artinya, kita harus gembira dengan mendapat kesempatan untuk menuntut ilmu, mendapat Al-Qur’an. Kita harus gembira dengannya. Karena Iman dan Ilmu itu lebih baik dari seluruh fasilitas dunia. Ini, lebih dari itu. Kitab ini tidak ada keraguan di dalamnya. Jadi, ini menunjukkan bahwa ilmu itu anugrah dari Allah. Maka kita harus gembira, dan ini alasan logis Nabi Musa mau mencari ilmu walau harus menempuh perjalanan 70 tahun. 

Link Kajian Youtube: Klik Disini