Reading Time: < 1 minute
Sebagaimana debu, kumohon abaikan saja aku. Hingga pada waktu yang ditentukan, dimana aku telah cukup akan percaya diri, tak ada lagi rantai yang membelenggu, dan aku mencukupkan diri dengan rasa malu, sedikit rasa haru, waktu yang berjalan bersama kenangan, aku akan datang kepadamu.
Tidak seperti ingin, yang kumiliki hanya kumpulan kenyataan. Bagiku harapan adalah ruang penuh kehampaan. Maka aku menolak memberimu itu. Tapi aku tahu, ruang yang kunamai dengan kenyataan menyatakan kepahitan. Dalam diam, aku berseru pada hatiku bahwa aku mencintaimu dengan sederhana dan secukupnya.
